BIDANG LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
DI SEKOLAH/MADRASAH
A. Latar Belakang Masalah
Bimbingan dan
konseling merupakan bagian integral dari pendidikan di Indonesia. Sebagai
sebuah layanan profesional, kegiatan bimbingan dan konseling tidak bisa
dilakukan secara sembarangan, namun harus berangkat dan berpijak dari suatu
landasan yang kokoh, yang didasarkan pada hasil pemikiran dan penelitian yang
mendalam.
Layanan bimbingan dan konseling tidak dapat terlepas dari kegiatan
belajar mengajar di sekolah atau madrasah, karena dengan adanya bimbingan dan
konseling di sekolah atau madrasah siswa dapat mengenal potensi diri dan segala
komponen yang ada dalam dirinya. Yang perlu diperhatikan dalam memberikan
layanan bimbingan kepada peserta didik, harus tetap berfokus pada empat jenis
layanan bimbingan. Oleh karena itu, dalam upaya memberikan pemahaman
tentang bidang layanan bimbingan dan konseling, khususnya bagi para konselor,
melalui tulisan ini akan dipaparkan beberapa hal yang berhubungan dengan bidang
bimbingan dan konseling.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa saja bidang bimbingan dan konseling di
sekolah atau madrasah?
2.
Bagaimana kaitan antara bidang bimbingan dan
konseling dengan bidang-bidang yang lain dalam pendidikan sekolah?
C.
Bidang Bimbingan dan Konseling
Pelayanan
bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah merupakan kegiatan yang
sistematis, terarah dan berkelanjutan. Oleh karena itu, pelayanan bimbingan dan
konseling selalu memperhatikan karakteristik tujuan pendidikan, kurikulum dan
peserta didik. Untuk itu, penting sekali memahami bidang-bidang bimbingan dan
konseling. Terdapat empat bidang bimbingan dan konseling yang menjadi ruang
lingkup pelayanan. Keempat bidang bimbingan dan konseling tersebut adalah:
1. Bidang Bimbingan Pribadi
1. Bidang Bimbingan Pribadi
Bidang
bimbingan pribadi yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami, menilai, mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta
kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara
realistik[1].
Selanjutnya bidang bimbingan pribadi juga bertujuan membantu peserta didik menemukan
dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Layanan bimbingan pribadi adalah bantuan bagi siswa untuk menemukan dan
mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, mantap dan
mandiri serta sehat jasmani dan rohani[2].
a.
Tujuan Pelayanan Bimbingan Pribadi
Pelayanan bimbingan pribadi memiliki tujuan
sebagai berikut[3]:
1)
mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi
2)
individu mampu mengatasi, mengambil sikap dan
memecahkan masalahnya sendiri
3)
individu mampu mengatur dirinya sendiri di
bidang kerohanian, perawatan jasmani dan pengisian waktu luang
b. Ruang Lingkup Layanan Bimbingan Pribadi
1)
Pemantapan sikap dan
kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa
2)
Pemantapan pemahaman
tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif
dan produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk peranannya di masa
depan
3)
Pemantapan pemahaman
tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan pengembangannya melalui
kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif
4)
Pemantapan pemahaman
tentang kelemahan diri dan usaha-usaha penanggulangannya
5)
Pemantapan kemampuan
mengambil keputusan
6)
Pemantapan kemampuan
mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya
7)
Pemantapan dalam
perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat baik secara rohaniah maupun
jasmaniah.
c. Materi Layanan Bidang Bimbingan Pribadi
Ada
beberapa materi layanan bidang
bimbingan pribadi yang dibagi menjadi beberapa bentuk,
yaitu sebagai berikut[5].
1)
Materi layanan bimbingan
pribadi dalam layanan informasi. Informasi tentang tahap-tahap
perkembangan dapat mencakup perkembangan fisik, motorik, bicara, emosi,
bermain, kreativitas, pengertian, moral, seks dan perkembangan kepribadian.
Sedangkan informasi tentang keadaan masyarakat dewasa ini dapat mencakup
informasi tentang ciri-ciri masyarakat maju, makna ilmu pengetahuan dan
pentingnya IPTEK bagi kehidupan manusia
2)
Pengumpulan data. Data yang dikumpulkan
berkenaan dengan layanan bimbingan pribadi dapat mencakup identitas individu,
kejasmanian dan kesehatan, riwayat pendidikan, prestasi, bakat dan minat
3)
Layanan orientasi mencakup suasana, lembaga dan
objek pengembangan
2.
Bidang Bimbingan Sosial
Bidang
bimbingan sosial yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat
dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga dan warga lingkungan sosial
yang lebih luas yang dilandasi budi pekerti, tanggung jawab kemasyarakatan dan
kenegaraan[6].
a. Aspek-aspek Bimbingan
Sosial
Selain
problem yang menyangkut dirinya sendiri, individu juga dihadapkan pada problem
yang terkait dengan orang lain. Dengan perkataan lain, masalah individu ada
yang bersifat pribadi dan ada yang bersifat sosial. Kadang-kadang individu
mengalami kesulitan atau masalah dalam hubungannya dengan individu lain atau
lingkungan sosialnya. Masalah ini dapat timbul karena individu kurang mampu
atau gagal dalam berhubungan
dengan lingkungan sosialnya yang kurang sesuai dengan keadaan dirinya.
Problem
individu yang berhubungan dengan lingkungan sosialnya misalnya :
1)
Kesulitan
dalam persahabatan
2)
Kesulitan
mencari teman
3)
Merasa
terasing dalam aktivitas kelompok
4)
Kesulitan
memperoleh penyesuaian dalam kegiatan kelompok
5)
Kesulitan
mewujudkan hubungan yang harmonis dalam keluarga
6)
Kesulitan
dalam menghadapi situasi sosial yang baru.
Selain problem diatas, aspek-aspek sosial yang
memerlukan layanan bimbingan sosial adalah :
1)
Kemampuan
individu melakukan sosialisasi dengan lingkungannya
2)
Kemampuan
individu melakukan adaptasi
3)
Kemampuan
individu melakukan hubungan sosial (interaksi sosial) dengan lingkungannya baik
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat[7].
b. Tujuan Bimbingan Sosial
Tujuan
utama pelayanan bimbingan sosial adalah agar individu yang dibimbing mampu
melakukan interaksi sosial secara baik dengan lingkungannya. Bimbingan sosial juga
bertujuan untuk membantu individu dalam memecahkan dan mengatasi
kesulitan-kesulitan dalam masalah sosial, sehingga individu dapat menyesuaikan
diri secara baik dan wajar dalam lingkungan sosialnya[8].
c.
Ruang Lingkup Bidang Sosial
Ruang
lingkup bidang sosial meliputi[9]:
1)
Pengembangan dan pemantapan kemampuan
berkomunikasi dengan baik melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif
2)
Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan
berhubungan sosial dengan menjunjung tinggi tata krama, sopan santun serta
nila-nilai agama, adat, peraturan dan kebiasaan yang berlaku
3)
Pengembangan dan pemantapan hubungan yang
dinamis, harmonis dan produktif
4)
Pengenalan, pemahaman dan pemantapan tentang
peraturan, kondisi dan tuntutan sekolah, rumah dan lingkungan serta upaya dan
kesadaran untuk melaksanakannya secara dinamis dan bertanggung jawab
5)
Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan
pendapat serta berargumentasi secara dinamis, kreatif dan produktif
6)
Orientasi tentang hidup berkeluarga
d. Materi Layanan Bimbingan Sosial
Ada
beberapa macam materi layanan bimbingan sosial yang bisa diberikan
kepada para siswa di sekolah atau madrasah yang dibagi dalam dua
bentuk. Bentuk-bentuk layanan tersebut yaitu[10] :
1)
Layanan
informasi tentang keadaan masyarakat dewasa ini dan tentang cara-cara bergaul
2)
Layanan
Orientasi untuk bidang pengembangan hubungan sosial meliputi suasana,
lembaga dan objek-objek pengembangan sosial seperti berbagai suasana hubungan
sosial antar individu dalam keluarga, organisasi atau lembaga tertentu, dalam
acara sosial tertentu.
3.
Bidang Bimbingan Belajar
Bidang bimbingan belajar yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri, serta membantu peserta didik untuk
menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam
menguasai pengetahuan dan ketrampilan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan kesenian serta mempersiapkan peserta didik untuk
melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi atau untuk terjun ke
lapangan pekerjaan tertentu[11].
a. Aspek-aspek Bimbingan Belajar
Beberapa aspek masalah
belajar yang memerlukan layanan bimbingan belajar, yaitu:
1) Pengenalan kurikulum
2) Pemilihan jurusan
3) Cara belajar yang tepat
4) Perencanaan pendidikan[12]
b. Tujuan Bimbingan Belajar
Secara umum tujuan
bimbingan belajar adalah membanti siswa agar mencapai perkembangan yang optimal
sehingga tidak menghambat perkembangan belajar siswa. Sedangkan secara khusus,
tujuan bimbingan belajar adalah agar siswa mampu menghadapi dan memecahkan
masalah belajar.[13]
c.
Ruang Lingkup Bimbingan Belajar
Ruang lingkup
bimbingan belajar dapat dirinci sebagai berikut[14]:
1)
Pengembangan sikap kebiasaan dan ketrampilan
belajar yang efektif dan efesien serta produktif dengan sumber belajar yang
bervariasi dan kaya
2)
Menumbuhkan disiplin siswa dalam belajar dan
berlatih, baik secara mandiri maupun kelompok
3)
Mengembangkan materi program belajar
4)
Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi
fisik, social, dan budaya lingkungan sekolah atau alam sekitar untuk
pengembangan pengetahuan, ketrampilan dan pengembangan pribadi.
5)
Orientasi belajar untuk pendidikan tambahan dan
pendidikan yang lebih tinggi.
d.
Bentuk dan Materi Layanan Bimbingan Belajar
Beberapa
bentuk layanan belajar yang dapat diberikan kepada siswa disekolah dan madrasah
yaitu[15]:
1)
orientasi tentang tujuan institusional, isi
kurikulum pembelajaran, struktur organisasi sekolah, cara belajar yang tepat
dan penyesuaian diri dengan corak pendidikan di sekolah dan madrasah
2)
penyadaran tentang cara belajar yang tepat
selama mengikuti pelajaran di sekolah/madrasah, lembaga belajar dan di rumah
secara individual atau kelompok
3)
bantuan dalam memilih jurusan atau program yang
sesuai
4)
pengumpulan data siswa yang berkenaan dengan
kemampuan intelektual dan lainnya
5)
bantuan dalam mengatasi kesulitan belajar
6)
bantuan dalam hal membentuk berbagai kelompok
belajar dan mengatur seluruh kegiatan belajar kelompok supaya berjalan efisien
dan efektif.
4. Bidang Bimbingan Karir
Bimbingan
karir adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada individu untuk dapat
merencanakan dan mengembangkan masa depannya, berkaitan dengan dunia pendidikan
maupun dunia karir[16].
Dalam bidang bimbingan karir ini, pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan
untuk mengenal potensi diri, mengembangkan dan memantapkan pilihan karir.[17]
a. Faktor-Faktor Pokok dalam Perkembangan Karir
1) Faktor internal, yaitu terkait dengan nilai-nilai kehidupan, taraf
intelegensi, bakat khusus, minat, sifat, pengetahuan dan keadaan jasmani
2) Faktor eksternal, yaitu terkait dengan masyarakat, keadaan sosial ekonomi
negara atau daerah, status sosial ekonomi keluarga, pengaruh dari seluruh
anggota keluarga besar dan keluarga inti, pendidikan sekolah, pergaulan dengan
teman sebaya, tuntutan yang melekat pada masing-masing jabatan dan pada setiap
program studi atau latihan.[18]
b.
Ruang Lingkup Bimbingan Karir
1)
Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan
kecenderungan karir yang hendak dipilih dan dikembangkan
2)
Pemantapan orientasi dan informasi karir pada
umumnya dan karir yang hendak dipilih dan dikembangkan pada khususnya
3)
Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja,
usaha dan memperoleh penghasilan yang baik dan halal untuk memenuhi kebutuhan
dan tuntutan hidup berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
4)
Pengenalan berbagai lapangan kerja yang dapat
dimasuki tamatan SLTA
5)
Orientasi dan informasi terhadap pendidikan
tambahan dan pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karir yang
hendak dikembangkan[19]
c.
Tujuan Bimbingan
Karir
Tujuan bimbingan karir di sekolah dan madrasah
adalah agar siswa mampu memahami, merencanakan, memilih, menyesuaikan diri dan
mengembangkan karir tertentu setelah mereka selesai dari pendidikannya. Dengan
demikian, bimbingan karir di sekolah atau di madrasah tidak secara langsung
membantu siswa untuk berkarir tetapi lebib banyak bersifat informasi[20].
d. Bentuk dan Materi Layanan Bimbingan Karir
Beberapa jenis bimbingan karir yang dapat diberikan
kepada siswa di sekolah dan madrasah antara lain[21]:
1) Layanan informasi tentang diri sendiri yang mencakup kemampuan
intelektual, bakat khusus di bidang akademik, minat-minat umum dan khusus,
hasil belajar dalam segala bidang studi, sifat-sifat kepribadian yang ada
relevansinya dengan karir, nilai-nilai kehidupan kehidupan dan cita-cita masa
depan, ketrampilan khusus yang dimiliki siswa, kesehatan fisik dan mental,
kematangan vokasional dan lain sebagainya
2) Layanan informasi tentang lingkungan hidup yang relevan bagi perencanaan
karir yang mencakup informasi pendidikan, jabatan atau karir
3) Layanan penempatan yaitu usaha yang membantu siswa merencanakan masa
depannya selama masih di bangku sekolah atau madrasah dan sesudah selesai
pendidikan, dalam mengambil program studi tertentu sebagai studi lanjutan atau
langsung kerja. Tujuan layanan ini adalah agar siswa menempatkan diri dalam
program studi akademik dan lingkup kegiatan non akademik yang menunjang
perkembangannya dan semakin merealisasikan rencana masa depannya. Layanan
penempatan mencakup perencanaan masa depan, pengambilan keputusan, penyaluran
ke salah satu jalur studi akademik, pemantapan dan reorientasi apabila
diperlukan, pengumpulan data
4) Layanan orientasi untuk bidang pengembangan karir mencakup suasana,
lembaga dan objek karir.
Dalam perkembangannya, bidang bimbingan terbagi menjadi tiga bidang,
yaitu bidang pribadi-sosial, bidang belajar dan bidang karir. Hal ini
dikarenakan bidang pribadi dan bidang sosial saling berkaitan dan mempengaruhi.
Individu dikatakan memiliki pribadi yang baik, apabila individu tersebut juga
memiliki kemampuan untuk bersosial dengan baik.[22]
D.
Kaitan antara Bidang Bimbingan dengan
Bidang-Bidang yang lain dalam Pendidikan Sekolah
Pelayanan
bimbingan merupakan bagian integral dari suatu program institusional yang disajikan
di lembaga pendidikan pada jenjang pendidikan sekolah tertentu. Bidang
bimbingan sebagai sub bidang pada bidang pembinaan, bidang administrasi sekolah
dan bidang pengajaran harus sama-sama menunjang perkembangan optimal peserta
didik, maka ketiga bidang tersebut harus dapat saling melengkapi. Mengingat
bahwa bidang bimbingan secara khusus memperhatikan keseluruhan perkembangan
dalam segala aspeknya, maka bidang bimbingan dapat memberikan sumbangan
terhadap bidang yang lain tanpa menghilangkan atau mengambil oper fungsi dari
bidang administrasi sekolah dan bidang pengajaran. Sumbangan bidang bimbingan
terhadap kedua bidang tersebut terkait dengan sudut pandang perkembangan
individu yang optimal. Bahkan kedua bidang tersebut dapat memberikan sumbangan
terhadap bidang bimbingan dalam hal meningkatkan pelayanan perkembangan peserta
didik.[23]
a.
Kaitan antara Bidang Bimbingan dan Bidang Administrasi Sekolah[24]
Yang dimaksud
dengan bidang administrasi sekolah bukan bidang tata usaha persekolahan,
melainkan kepemimpinan di sekolah. Tugas pokok administrasi sekolah ialah
merencanakan keseluruhan program pendidikan di sekolah, mengkoordinasi semua
kegiatan pendidikan supaya tujuan institusional tercapai dan mengawasi
pelaksanaan dari kegiatan-kegiatan. Sebaliknya, bidang bimbingan berfokus pada
kepentingan semua peserta didik yang mengikuti program pendidikan di lembaga
tersebut. Semua kegiatan bimbingan dirancang untuk membantu individu mencapai
taraf perkembangan diri yang seoptimal munkin. Fokus perhatian administrasi
sekolah terpusat pada institut, sedangkan fokus perhatian bidang bimbingan dan
konseling terletak pada kepribadian siswa dan perkembangannya.
Dukungan
administrasi sekolah terhadap pelayanan bimbingan di sekolah, yaitu:
1) Adanya
perhatian yang maksimal pada kepentingan siswa
2) Menyampaikan
informasi yang diperoleh melalui studi ilmiah tentang kemajuan dan beraneka
peningkatan yang dialami siswa supaya lembaga pendidikan mengetahui sejauh mana
pencapaian terhadap tujuan institusional
3) Mengajukan usul
mengenai perbaikan suasana umum mengenai keadaan sekolah
4) Meningkatkan
dan mengembangkan mutu pelayanan bimbingan dan konseling
5) Mengembangkan
kesadaran kepada siswa akan tanggung jawabnya terhadap sekolah
Adapun dukungan
dari bidang bimbingan terhadap administrasi sekolah yaitu:
1) Menunjukan
profesionalitas dalam memimpin kegiatan pendidikan
2) Meminta
pertanggungjawaban tentang program bimbingan, sampai berapa jauh terintegrasi
dan menunjang tercapainya tujuan pendidikan
3) Meminta
sumbangan pemikiran tentang peningkatan mutu program kegiatan pendidikan di
sekolah
4) Memperhatikan
sifat khas dari pelayanan bimbingan
5) Menyediakan
fasilitas dan sarana administrasi yang memadai
6) Mengangkat
sumber tenaga yang cukup berwenang dan diberikan kesempatan untuk mengikuti
penataran di bidang bimbingan
7) Menghargai
kewajiban moral konselor sekolah untuk menjamin segala rahasia pribadi yang
dipercayakan oleh siswa kepadanya.
Bidang administrasi sekolah dan bidang bimbingan dapat bekerja sama
menetapkan suatu prosedur penanganan kasus pelanggaran peraturan sekolah. Peranan
tenaga bimbingan di lembaga pendidikan sekolah, harus mempertimbangkan dua hal
yaitu apakah tugas menyangkut kontak langsung dengan siswa dan apa sifat dari
kontak langsung dengan siswa tersebut.
b.
Kaitan antara
Bidang Bimbingan dan Bidang Pengajaran[25]
Bidang pengajaran menangani kurikulum pengajaran, yaitu seluruh
pengalaman belajar siswa yang diperoleh melalui segala bidang studi yang
disajikan, terutama perkembangan kognitif yang dituju melalui kurikulum
pengajaran meskipun aspek-aspek perkembangan yang lain tidak diabaikan.
Kurikulum pengajaranpun menunjang perkembangan optimal siswa dan seharusnya
mendampingi siswa untuk menjadi orang yang bertanggung jawab terhadap diri
sendiri dan lingkungan di sekitarnya.
Pelayanan bimbingan berfokus pada manfaat dan kegunaan yang dapat diambil
oleh siswa dari keseluruhan pengalaman belajar di berbagai bidang studi bagi
diri sendiri sebagai pribadi yang menuju ke taraf kedewasaan hidup. Dengan kata
lain bahwa bidang pengajaran menyajikan sejumlah pengalaman belajar sedangkan
pelayanan bimbingan mengajak siswa untuk berefleksi atas pengalaman belajar
yaitu tentang apa yang dapat diketahui dari diri sendiri dalam hal kemampuan,
minat, nilai-nilai kehidupan dan aspirasi di masa depan.
Pengembangan kurikulum pengajaran di beberapa jenis pendidikan sekolah
menengah mempunyai dampak terhadap tuntutan pelayanan bimbingan, misalnya
kemunkinan untuk memilih di antara beberapa program studi, penerapan Sistem
Belajar Siswa Aktif dan pembaharuan materi pelajaran sesuai dengan kemajuan di
segala bidang ilmu. Bidang bimbingan dapat memberikan masukan kepada jajaran
pengampu bidang pengajaran dalam rangka mengembangkan kurikulum dan pengelolaan
pengajaran di kelas. Bidang bimbingan dan bidang pengajaran sebenarnya dan
seharusnya berfungsi dalam pengelolaan satu program kegiatan pendidikan di
suatu lembaga pendidikan. Kedua bidang ini harus saling menunjang meskipun kedua bidang ini tetap berdiri
sendiri menurut fungsi dasarnya masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Asmani,
Jamal Ma’mur. 2010. Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah.
Yogyakarta: DIVA Press
Deni
Febrini. 2001. Bimbingan Konseling. Yogyakarta: TERAS
Hallen A. 2005. Bimbingan dan Konseling.
Jakarta: Quantum Teaching
Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di
Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Winkel, W.S. M.M. Sri Hastuti. 1997. Bimbingan
dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia
[1] Asmani, Jamal
Ma’mur. Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah. (Yogyakarta:
DIVA Press. 2010), Hlm 98
[2] W.S. Winkel, M.M. Sri Hastuti. Bimbingan dan Konseling
di Institusi Pendidikan. (Yogyakarta: Media Abadi. 2013), Hlm 127
[3] Tohirin. Bimbingan
dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada. 2007). Hlm 125
[4] Hallen A. Bimbingan
dan Konseling: Bidang Bimbingan dan Konseling. (Jakarta: Ciputat Pers.
2002). Hlm 78
[5] Tohirin. Bimbingan
dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Hlmn 125-126
[6]
Asmani, Jamal
Ma’mur. Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah, hlmn 98
[7] Tohirin. Bimbingan
dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Hlmn 126-127
[8] Ibid.,
hlm 128
[9] Hallen A. Bimbingan
dan Konseling: Bidang Bimbingan dan Konseling. Hlm 79
[10] Tohirin. Bimbingan
dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Hlm 128-129
[11] Asmani, Jamal
Ma’mur. Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah, hlm 98
[12] Tohirin. Bimbingan
dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Hlm 130
[13] Ibid.,
Hlm 131
[14] Deni Febrini. Bimbingan
Konseling. (Yogyakarta: TERAS. 2001). Hlm 82
[17]
Hallen A. Bimbingan
dan Konseling: Bidang Bimbingan dan Konseling. Hlm 80
[18]
W.S. Winkel, M.M. Sri Hastuti. Bimbingan dan Konseling
di Institusi Pendidikan. Hlm. 647-655
[19]
Deni Febrini. Bimbingan
Konseling. Hlm 82-83
[20]
Tohirin. Bimbingan
dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Hlm 134
[21] Ibid., Hlm 135-136
[24] Ibid.
hlm 84-85
[25] Ibid.
Hlm 89-90
Tidak ada komentar:
Posting Komentar