Selasa, 19 Juli 2016

BIDANG LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH/MADRASAH



BIDANG LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
DI SEKOLAH/MADRASAH

A. Latar Belakang Masalah
Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan di Indonesia. Sebagai sebuah layanan profesional, kegiatan bimbingan dan konseling tidak bisa dilakukan secara sembarangan, namun harus berangkat dan berpijak dari suatu landasan yang kokoh, yang didasarkan pada hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam.
Layanan bimbingan dan konseling tidak dapat terlepas dari kegiatan belajar mengajar di sekolah atau madrasah, karena dengan adanya bimbingan dan konseling di sekolah atau madrasah siswa dapat mengenal potensi diri dan segala komponen yang ada dalam dirinya. Yang perlu diperhatikan dalam memberikan layanan bimbingan kepada peserta didik, harus tetap berfokus pada empat jenis layanan bimbingan. Oleh karena itu, dalam upaya memberikan pemahaman tentang bidang layanan bimbingan dan konseling, khususnya bagi para konselor, melalui tulisan ini akan dipaparkan beberapa hal yang berhubungan dengan bidang bimbingan dan konseling.

B. Rumusan Masalah
1.      Apa saja bidang bimbingan dan konseling di sekolah atau madrasah?
2.      Bagaimana kaitan antara bidang bimbingan dan konseling dengan bidang-bidang yang lain dalam pendidikan sekolah?

C.    Bidang Bimbingan dan Konseling
Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah merupakan kegiatan yang sistematis, terarah dan berkelanjutan. Oleh karena itu, pelayanan bimbingan dan konseling selalu memperhatikan karakteristik tujuan pendidikan, kurikulum dan peserta didik. Untuk itu, penting sekali memahami bidang-bidang bimbingan dan konseling. Terdapat empat bidang bimbingan dan konseling yang menjadi ruang lingkup pelayanan. Keempat bidang bimbingan dan konseling tersebut adalah: 
1.      Bidang Bimbingan Pribadi
Bidang bimbingan pribadi yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik[1]. Selanjutnya bidang bimbingan pribadi juga bertujuan membantu peserta didik menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Layanan bimbingan pribadi adalah bantuan bagi siswa untuk menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani[2]
a.       Tujuan Pelayanan Bimbingan Pribadi  
Pelayanan bimbingan pribadi memiliki tujuan sebagai berikut[3]:
1)      mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi
2)      individu mampu mengatasi, mengambil sikap dan memecahkan masalahnya sendiri
3)      individu mampu mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani dan pengisian waktu luang
b. Ruang Lingkup Layanan Bimbingan Pribadi
Adapun yang menjadi  ruang lingkup bimbingan pribadi yaitu[4]:
1)      Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2)      Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk peranannya di masa depan
3)      Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif
4)      Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha penanggulangannya
5)      Pemantapan kemampuan mengambil keputusan
6)      Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya
7)      Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat baik secara rohaniah maupun jasmaniah.
c. Materi Layanan Bidang Bimbingan Pribadi
Ada beberapa materi layanan bidang bimbingan pribadi yang dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut[5].
1)      Materi layanan bimbingan pribadi dalam layanan informasi. Informasi tentang tahap-tahap perkembangan dapat mencakup perkembangan fisik, motorik, bicara, emosi, bermain, kreativitas, pengertian, moral, seks dan perkembangan kepribadian. Sedangkan informasi tentang keadaan masyarakat dewasa ini dapat mencakup informasi tentang ciri-ciri masyarakat maju, makna ilmu pengetahuan dan pentingnya IPTEK bagi kehidupan manusia
2)      Pengumpulan data. Data yang dikumpulkan berkenaan dengan layanan bimbingan pribadi dapat mencakup identitas individu, kejasmanian dan kesehatan, riwayat pendidikan, prestasi, bakat dan minat
3)      Layanan orientasi mencakup suasana, lembaga dan objek pengembangan

      2.      Bidang Bimbingan Sosial
Bidang bimbingan sosial yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga dan warga lingkungan sosial yang lebih luas yang dilandasi budi pekerti, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan[6].
a. Aspek-aspek Bimbingan Sosial
Selain problem yang menyangkut dirinya sendiri, individu juga dihadapkan pada problem yang terkait dengan orang lain. Dengan perkataan lain, masalah individu ada yang bersifat pribadi dan ada yang bersifat sosial. Kadang-kadang individu mengalami kesulitan atau masalah dalam hubungannya dengan individu lain atau lingkungan sosialnya. Masalah ini dapat timbul karena individu kurang mampu atau gagal dalam berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang kurang sesuai dengan keadaan dirinya.
Problem individu yang berhubungan dengan lingkungan sosialnya misalnya :
1)      Kesulitan dalam persahabatan
2)      Kesulitan mencari teman
3)      Merasa terasing dalam aktivitas kelompok
4)      Kesulitan memperoleh penyesuaian dalam kegiatan kelompok
5)      Kesulitan mewujudkan hubungan yang harmonis dalam keluarga
6)      Kesulitan dalam menghadapi situasi sosial yang baru.
Selain problem diatas, aspek-aspek sosial yang memerlukan layanan bimbingan sosial adalah :
1)      Kemampuan individu melakukan sosialisasi dengan lingkungannya
2)      Kemampuan individu melakukan adaptasi
3)      Kemampuan individu melakukan hubungan sosial (interaksi sosial) dengan lingkungannya baik lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat[7].
b. Tujuan Bimbingan Sosial
Tujuan utama pelayanan bimbingan sosial adalah agar individu yang dibimbing mampu melakukan interaksi sosial secara baik dengan lingkungannya. Bimbingan sosial juga bertujuan untuk membantu individu dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan dalam masalah sosial, sehingga individu dapat menyesuaikan diri secara baik dan wajar dalam lingkungan sosialnya[8].
c.       Ruang Lingkup Bidang Sosial
Ruang lingkup bidang sosial meliputi[9]:
1)      Pengembangan dan pemantapan kemampuan berkomunikasi dengan baik melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif
2)      Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial dengan menjunjung tinggi tata krama, sopan santun serta nila-nilai agama, adat, peraturan dan kebiasaan yang berlaku
3)      Pengembangan dan pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis dan produktif
4)      Pengenalan, pemahaman dan pemantapan tentang peraturan, kondisi dan tuntutan sekolah, rumah dan lingkungan serta upaya dan kesadaran untuk melaksanakannya secara dinamis dan bertanggung jawab
5)      Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta berargumentasi secara dinamis, kreatif dan produktif
6)      Orientasi tentang hidup berkeluarga
d.   Materi Layanan Bimbingan Sosial
Ada beberapa macam materi layanan bimbingan sosial yang bisa diberikan kepada para siswa di sekolah atau madrasah yang dibagi dalam dua bentuk. Bentuk-bentuk layanan tersebut yaitu[10] :
1)      Layanan informasi tentang keadaan masyarakat dewasa ini dan  tentang cara-cara bergaul
2)      Layanan Orientasi untuk bidang pengembangan hubungan sosial meliputi suasana, lembaga dan objek-objek pengembangan sosial seperti berbagai suasana hubungan sosial antar individu dalam keluarga, organisasi atau lembaga tertentu, dalam acara sosial tertentu.

      3.      Bidang Bimbingan Belajar
Bidang bimbingan belajar yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri, serta membantu peserta didik untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan ketrampilan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian serta mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi atau untuk terjun ke lapangan pekerjaan tertentu[11].
a.       Aspek-aspek Bimbingan Belajar
Beberapa aspek masalah belajar yang memerlukan layanan bimbingan belajar, yaitu:
1)      Pengenalan kurikulum
2)      Pemilihan jurusan
3)      Cara belajar yang tepat
4)      Perencanaan pendidikan[12]
b.      Tujuan Bimbingan Belajar
Secara umum tujuan bimbingan belajar adalah membanti siswa agar mencapai perkembangan yang optimal sehingga tidak menghambat perkembangan belajar siswa. Sedangkan secara khusus, tujuan bimbingan belajar adalah agar siswa mampu menghadapi dan memecahkan masalah belajar.[13]
c.       Ruang Lingkup Bimbingan Belajar  
Ruang lingkup bimbingan belajar dapat dirinci sebagai berikut[14]:
1)      Pengembangan sikap kebiasaan dan ketrampilan belajar yang efektif dan efesien serta produktif dengan sumber belajar yang bervariasi dan kaya
2)      Menumbuhkan disiplin siswa dalam belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun kelompok
3)      Mengembangkan materi program belajar
4)      Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, social, dan budaya lingkungan sekolah atau alam sekitar untuk pengembangan pengetahuan, ketrampilan dan pengembangan pribadi.
5)      Orientasi belajar untuk pendidikan tambahan dan pendidikan yang lebih tinggi.
d.      Bentuk dan Materi Layanan Bimbingan Belajar
Beberapa bentuk layanan belajar yang dapat diberikan kepada siswa disekolah dan madrasah yaitu[15]:
1)      orientasi tentang tujuan institusional, isi kurikulum pembelajaran, struktur organisasi sekolah, cara belajar yang tepat dan penyesuaian diri dengan corak pendidikan di sekolah dan madrasah
2)      penyadaran tentang cara belajar yang tepat selama mengikuti pelajaran di sekolah/madrasah, lembaga belajar dan di rumah secara individual atau kelompok
3)      bantuan dalam memilih jurusan atau program yang sesuai
4)      pengumpulan data siswa yang berkenaan dengan kemampuan intelektual dan lainnya
5)      bantuan dalam mengatasi kesulitan belajar
6)      bantuan dalam hal membentuk berbagai kelompok belajar dan mengatur seluruh kegiatan belajar kelompok supaya berjalan efisien dan efektif.
4. Bidang  Bimbingan Karir
Bimbingan karir adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada individu untuk dapat merencanakan dan mengembangkan masa depannya, berkaitan dengan dunia pendidikan maupun dunia karir[16]. Dalam bidang bimbingan karir ini, pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan untuk mengenal potensi diri, mengembangkan dan memantapkan pilihan karir.[17]
a.       Faktor-Faktor Pokok dalam Perkembangan Karir
1)      Faktor internal, yaitu terkait dengan nilai-nilai kehidupan, taraf intelegensi, bakat khusus, minat, sifat, pengetahuan dan keadaan jasmani
2)      Faktor eksternal, yaitu terkait dengan masyarakat, keadaan sosial ekonomi negara atau daerah, status sosial ekonomi keluarga, pengaruh dari seluruh anggota keluarga besar dan keluarga inti, pendidikan sekolah, pergaulan dengan teman sebaya, tuntutan yang melekat pada masing-masing jabatan dan pada setiap program studi atau latihan.[18]
b.      Ruang Lingkup Bimbingan Karir
1)      Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir yang hendak dipilih dan dikembangkan
2)      Pemantapan orientasi dan informasi karir pada umumnya dan karir yang hendak dipilih dan dikembangkan pada khususnya
3)      Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja, usaha dan memperoleh penghasilan yang baik dan halal untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
4)      Pengenalan berbagai lapangan kerja yang dapat dimasuki tamatan SLTA
5)      Orientasi dan informasi terhadap pendidikan tambahan dan pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karir yang hendak dikembangkan[19]
c.       Tujuan Bimbingan Karir
Tujuan bimbingan karir di sekolah dan madrasah adalah agar siswa mampu memahami, merencanakan, memilih, menyesuaikan diri dan mengembangkan karir tertentu setelah mereka selesai dari pendidikannya. Dengan demikian, bimbingan karir di sekolah atau di madrasah tidak secara langsung membantu siswa untuk berkarir tetapi lebib banyak bersifat informasi[20].
d.      Bentuk dan Materi Layanan Bimbingan Karir
Beberapa jenis bimbingan karir yang dapat diberikan kepada siswa di sekolah dan madrasah antara lain[21]:
1)      Layanan informasi tentang diri sendiri yang mencakup kemampuan intelektual, bakat khusus di bidang akademik, minat-minat umum dan khusus, hasil belajar dalam segala bidang studi, sifat-sifat kepribadian yang ada relevansinya dengan karir, nilai-nilai kehidupan kehidupan dan cita-cita masa depan, ketrampilan khusus yang dimiliki siswa, kesehatan fisik dan mental, kematangan vokasional dan lain sebagainya
2)      Layanan informasi tentang lingkungan hidup yang relevan bagi perencanaan karir yang mencakup informasi pendidikan, jabatan atau karir
3)      Layanan penempatan yaitu usaha yang membantu siswa merencanakan masa depannya selama masih di bangku sekolah atau madrasah dan sesudah selesai pendidikan, dalam mengambil program studi tertentu sebagai studi lanjutan atau langsung kerja. Tujuan layanan ini adalah agar siswa menempatkan diri dalam program studi akademik dan lingkup kegiatan non akademik yang menunjang perkembangannya dan semakin merealisasikan rencana masa depannya. Layanan penempatan mencakup perencanaan masa depan, pengambilan keputusan, penyaluran ke salah satu jalur studi akademik, pemantapan dan reorientasi apabila diperlukan, pengumpulan data
4)      Layanan orientasi untuk bidang pengembangan karir mencakup suasana, lembaga dan objek karir.
Dalam perkembangannya, bidang bimbingan terbagi menjadi tiga bidang, yaitu bidang pribadi-sosial, bidang belajar dan bidang karir. Hal ini dikarenakan bidang pribadi dan bidang sosial saling berkaitan dan mempengaruhi. Individu dikatakan memiliki pribadi yang baik, apabila individu tersebut juga memiliki kemampuan untuk bersosial dengan baik.[22]

D.    Kaitan antara Bidang Bimbingan dengan Bidang-Bidang yang lain dalam Pendidikan Sekolah
Pelayanan bimbingan merupakan bagian integral dari suatu program institusional yang disajikan di lembaga pendidikan pada jenjang pendidikan sekolah tertentu. Bidang bimbingan sebagai sub bidang pada bidang pembinaan, bidang administrasi sekolah dan bidang pengajaran harus sama-sama menunjang perkembangan optimal peserta didik, maka ketiga bidang tersebut harus dapat saling melengkapi. Mengingat bahwa bidang bimbingan secara khusus memperhatikan keseluruhan perkembangan dalam segala aspeknya, maka bidang bimbingan dapat memberikan sumbangan terhadap bidang yang lain tanpa menghilangkan atau mengambil oper fungsi dari bidang administrasi sekolah dan bidang pengajaran. Sumbangan bidang bimbingan terhadap kedua bidang tersebut terkait dengan sudut pandang perkembangan individu yang optimal. Bahkan kedua bidang tersebut dapat memberikan sumbangan terhadap bidang bimbingan dalam hal meningkatkan pelayanan perkembangan peserta didik.[23]
a.   Kaitan antara Bidang Bimbingan  dan Bidang Administrasi Sekolah[24]
Yang dimaksud dengan bidang administrasi sekolah bukan bidang tata usaha persekolahan, melainkan kepemimpinan di sekolah. Tugas pokok administrasi sekolah ialah merencanakan keseluruhan program pendidikan di sekolah, mengkoordinasi semua kegiatan pendidikan supaya tujuan institusional tercapai dan mengawasi pelaksanaan dari kegiatan-kegiatan. Sebaliknya, bidang bimbingan berfokus pada kepentingan semua peserta didik yang mengikuti program pendidikan di lembaga tersebut. Semua kegiatan bimbingan dirancang untuk membantu individu mencapai taraf perkembangan diri yang seoptimal munkin. Fokus perhatian administrasi sekolah terpusat pada institut, sedangkan fokus perhatian bidang bimbingan dan konseling terletak pada kepribadian siswa dan perkembangannya.
Dukungan administrasi sekolah terhadap pelayanan bimbingan di sekolah, yaitu:
1)      Adanya perhatian yang maksimal pada kepentingan siswa
2)      Menyampaikan informasi yang diperoleh melalui studi ilmiah tentang kemajuan dan beraneka peningkatan yang dialami siswa supaya lembaga pendidikan mengetahui sejauh mana pencapaian terhadap tujuan institusional
3)      Mengajukan usul mengenai perbaikan suasana umum mengenai keadaan sekolah
4)      Meningkatkan dan mengembangkan mutu pelayanan bimbingan dan konseling
5)      Mengembangkan kesadaran kepada siswa akan tanggung jawabnya terhadap sekolah
Adapun dukungan dari bidang bimbingan terhadap administrasi sekolah yaitu:
1)      Menunjukan profesionalitas dalam memimpin kegiatan pendidikan
2)      Meminta pertanggungjawaban tentang program bimbingan, sampai berapa jauh terintegrasi dan menunjang tercapainya tujuan pendidikan
3)      Meminta sumbangan pemikiran tentang peningkatan mutu program kegiatan pendidikan di sekolah
4)      Memperhatikan sifat khas dari pelayanan bimbingan
5)      Menyediakan fasilitas dan sarana administrasi yang memadai
6)      Mengangkat sumber tenaga yang cukup berwenang dan diberikan kesempatan untuk mengikuti penataran di bidang bimbingan
7)      Menghargai kewajiban moral konselor sekolah untuk menjamin segala rahasia pribadi yang dipercayakan oleh siswa kepadanya.
Bidang administrasi sekolah dan bidang bimbingan dapat bekerja sama menetapkan suatu prosedur penanganan kasus pelanggaran peraturan sekolah. Peranan tenaga bimbingan di lembaga pendidikan sekolah, harus mempertimbangkan dua hal yaitu apakah tugas menyangkut kontak langsung dengan siswa dan apa sifat dari kontak langsung dengan siswa tersebut.
      b.      Kaitan antara Bidang Bimbingan dan Bidang Pengajaran[25]
Bidang pengajaran menangani kurikulum pengajaran, yaitu seluruh pengalaman belajar siswa yang diperoleh melalui segala bidang studi yang disajikan, terutama perkembangan kognitif yang dituju melalui kurikulum pengajaran meskipun aspek-aspek perkembangan yang lain tidak diabaikan. Kurikulum pengajaranpun menunjang perkembangan optimal siswa dan seharusnya mendampingi siswa untuk menjadi orang yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan lingkungan di sekitarnya.
Pelayanan bimbingan berfokus pada manfaat dan kegunaan yang dapat diambil oleh siswa dari keseluruhan pengalaman belajar di berbagai bidang studi bagi diri sendiri sebagai pribadi yang menuju ke taraf kedewasaan hidup. Dengan kata lain bahwa bidang pengajaran menyajikan sejumlah pengalaman belajar sedangkan pelayanan bimbingan mengajak siswa untuk berefleksi atas pengalaman belajar yaitu tentang apa yang dapat diketahui dari diri sendiri dalam hal kemampuan, minat, nilai-nilai kehidupan dan aspirasi di masa depan.
Pengembangan kurikulum pengajaran di beberapa jenis pendidikan sekolah menengah mempunyai dampak terhadap tuntutan pelayanan bimbingan, misalnya kemunkinan untuk memilih di antara beberapa program studi, penerapan Sistem Belajar Siswa Aktif dan pembaharuan materi pelajaran sesuai dengan kemajuan di segala bidang ilmu. Bidang bimbingan dapat memberikan masukan kepada jajaran pengampu bidang pengajaran dalam rangka mengembangkan kurikulum dan pengelolaan pengajaran di kelas. Bidang bimbingan dan bidang pengajaran sebenarnya dan seharusnya berfungsi dalam pengelolaan satu program kegiatan pendidikan di suatu lembaga pendidikan. Kedua bidang ini harus saling menunjang  meskipun kedua bidang ini tetap berdiri sendiri menurut fungsi dasarnya masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA

Asmani, Jamal Ma’mur. 2010. Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Yogyakarta: DIVA Press
Deni Febrini. 2001. Bimbingan Konseling. Yogyakarta: TERAS
Hallen A. 2005. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Quantum Teaching
Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Winkel, W.S. M.M. Sri Hastuti. 1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia













[1] Asmani, Jamal Ma’mur. Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah. (Yogyakarta: DIVA Press. 2010), Hlm 98

[2] W.S. Winkel, M.M. Sri Hastuti. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. (Yogyakarta: Media Abadi.  2013), Hlm 127

[3] Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2007). Hlm 125

[4] Hallen A. Bimbingan dan Konseling: Bidang Bimbingan dan Konseling. (Jakarta: Ciputat Pers. 2002). Hlm 78
[5] Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Hlmn 125-126

[6] Asmani, Jamal Ma’mur. Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah, hlmn 98
[7] Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Hlmn 126-127

[8] Ibid., hlm 128

[9] Hallen A. Bimbingan dan Konseling: Bidang Bimbingan dan Konseling. Hlm 79
[10] Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Hlm 128-129

[11] Asmani, Jamal Ma’mur. Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah, hlm 98

[12] Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Hlm 130
[13] Ibid., Hlm 131

[14] Deni Febrini. Bimbingan Konseling. (Yogyakarta: TERAS. 2001). Hlm 82

[15] W.S. Winkel, M.M. Sri Hastuti. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Hlm 116-117
[16] Ibid. Hlm 82

[17] Hallen A. Bimbingan dan Konseling: Bidang Bimbingan dan Konseling. Hlm 80

[18] W.S. Winkel, M.M. Sri Hastuti. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Hlm. 647-655
[19] Deni Febrini. Bimbingan Konseling. Hlm 82-83

[20] Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Hlm 134

[21] Ibid., Hlm 135-136
[22] W.S. Winkel, M.M. Sri Hastuti. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Hlm. 113

[23] Ibid., Hlm 83

[24] Ibid. hlm 84-85
[25] Ibid. Hlm 89-90

Tidak ada komentar:

Posting Komentar